Weda TalentaNews.com – Suasana hening Sabtu dini hari, (22/11/2025), berubah brutal di Penginapan Dahlia, belakang Kafe Arkom, Dusun 2 Desa Waibulan. Sekitar pukul 03.15 WIT, sebuah keributan kecil yang awalnya dianggap biasa berubah menjadi pengeroyokan yang meninggalkan luka tusuk di tubuh seorang pemuda asal Lukolamo: Agustinus Akdi Kapantow (25).
Kapolsek Subsektor Weda Tengah Ipda Abdul Rajak Jauhati dalam keterangan, mengatakan insiden berawal saat korban bersama dua rekannya hendak pulang usai menghabiskan malam. Namun langkah mereka terhenti ketika melihat rekan mereka, Candra, dicegat sekelompok pemuda asal Ambon yang tengah terlibat cekcok.
Korban mencoba melerai, tetapi justru menjadi sasaran pukulan dan pengejaran. “Korban mencoba menyelamatkan diri, namun dikejar lalu dikeroyok hingga ditikam,” jelas Ipda Abdul Rajak Jauhati. Sabtu (22/11/2025)
Dia mengatakan tikaman mengenai bahu kiri, sementara kaki korban mengalami luka lecet akibat seretan dan tendangan.
Korban baru menyadari luka tusuk ketika tiba di kos, sebelum kemudian menghubungi dua rekannya, Selly dan Rio, untuk melapor ke Polsubsektor Weda Tengah.
Keterangan saksi memperkuat gambaran situasi yang memanas sesaat sebelum penikaman. Selly, rekan korban, mengungkap bahwa salah satu pemuda dari kelompok Ambon sempat membawa parang dari kamar, namun ditegur temannya dan menyimpannya kembali.
Ketika Candra berpamitan pulang, seorang pelaku berseragam topi merah menghadangnya sambil menggenggam pisau. Kalimat ancaman terlontar keras dalam dialek khas.
“B*kypa kamong orang Bitung batato-batato… mo setunjuk-tujuk jago? Torang seng tako. Di Ambon sana katong ba iris leher, deng kaki.”
Beberapa detik kemudian, cekcok berubah jadi bentrokan fisik. Sementara saksi Rio menegaskan bahwa pertengkaran hanya dipicu salah paham dalam situasi mabuk, sebelum memanas menjadi adu pukul dan akhirnya penikaman.
Hingga laporan ini dibuat, identitas pelaku masih dalam penyelidikan. Polisi telah mengambil langkah darurat.Turun ke TKP, Mengantar korban ke Puskesmas Lelilef, Menginterogasi saksi-saksi, Melakukan pengejaran terhadap pelaku
Melakukan razia di kos-kosan pekerja asal Ambon yang diduga menyimpan banyak senjata tajam
Polisi mengakui situasi saat ini rawan aksi solidaritas dari kelompok pekerja asal Sulawesi Utara, mengingat korban berasal dari komunitas yang cukup solid. Sementara itu, pelaku masih bebas.
Situasi di sekitar penginapan Dahlia telah dinyatakan aman, namun aparat tetap berjaga untuk mencegah konflik susulan.(Red/Tim)





