
SOFIFI, TALENTANews.com.- Ketua Komisi II DPR-RI, Rifqinizamy Karsayuda, menjanjikan dukungan serius terhadap percepatan pembangunan Kota Sofifi sebagai calon Daerah Otonomi Baru (DOB). Janji itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku Utara, Senin, 28 Juli 2025, yang turut didampingi Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Hi. Sarbin Sehe.
Dalam pernyataannya kepada awak media di depan Kantor DPRD Malut, Rifqinizamy menegaskan bahwa percepatan pembangunan Sofifi sejalan dengan rencana pemekaran wilayah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Ia menyebut, status Sofifi sebagai daerah persiapan akan didorong melalui regulasi resmi berupa Peraturan Pemerintah (PP) oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Status Sofifi akan masuk sebagai daerah persiapan paling lama tiga tahun. Tapi ini tentu dengan catatan bahwa daerah induk, yakni Kota Tidore Kepulauan, tidak dirugikan,” jelas Rifqinizamy.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Komisi II DPR-RI akan menggelar pertemuan dengan sejumlah menteri, termasuk Menteri PUPR dan Menteri Keuangan, untuk membahas besaran anggaran yang akan dikucurkan bagi pembangunan Sofifi.
“Kami akan menyampaikan aspirasi ini dalam pertemuan dengan para menteri terkait. Bagaimana hasilnya nanti, kita akan lihat bersama. Tapi prinsipnya kami di Komisi II siap mendorong,” ujarnya.
Ia juga menyinggung pengalaman Komisi II dalam mendorong pemekaran empat provinsi baru di Papua, di mana pembangunan infrastruktur pemerintahan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga mencapai Rp 5 triliun.
“Kami punya pengalaman membangun empat provinsi DOB di Papua dengan anggaran infrastruktur perkantoran yang digelontorkan lewat APBN,” katanya.
Menutup pernyataannya, Rifqinizamy menyebut bahwa anggaran serupa-sekitar Rp4 hingga Rp5 triliun-juga berpeluang dialokasikan untuk Sofifi, tentu dengan menyesuaikan pada kondisi fiskal negara.
“Mudah-mudahan untuk Sofifi juga bisa kita dorong anggaran yang proporsional sesuai dengan kemampuan fiskal negara,” tandasnya.(Red)