

Weda, Talentanews.com.- Ancaman abrasi yang terus menggerus garis pantai Desa Gemaf, Kecamatan Weda Tengah, membuat DPRD Halmahera Tengah mulai kehilangan kesabaran. Wakil Ketua Komisi I DPRD Halteng, Putra Sian Arimawa, melontarkan kritik keras terhadap PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang dinilai abai terhadap janji membangun swering penahan ombak.
Dalam wawancara, Sian mengungkapkan bahwa sejak awal 2025, DPRD sudah mengajukan usulan pembangunan swering kepada manajemen pusat IWIP di Jakarta. Namun hingga kini, tidak ada progres nyata. “Ini bukan sekadar soal proyek, ini soal keselamatan warga. Gelombang selatan di Gemaf bisa membawa bencana besar,” ujarnya tegas.Senin (28/4/2025)
Sian juga menyoroti tragedi 2021-2022, saat ombak besar menggulung pemakaman warga, menyebabkan beberapa pusara hilang. Ia menyesalkan bahwa janji perusahaan untuk menangani masalah tersebut tak pernah terealisasi, meski pertemuan lanjutan dengan Manajer Eksternal IWIP, Katamsi, sudah dilakukan awal tahun ini.
“Sudah akhir April, dan progres masih nol,” kata Sian kecewa. Ia bahkan mengancam akan menggerakkan aksi protes pada peringatan May Day 1 Mei mendatang, jika pihak IWIP tetap tidak menunjukkan itikad baik.
Tak hanya itu, Sian juga mengecam sikap arogansi oknum manajemen eksternal IWIP yang dinilai mengabaikan komunikasi dari DPRD. “Kalau suara anggota dewan saja tak dihargai, apalagi masyarakat biasa,” sindirnya.
Sian menegaskan bahwa masalah abrasi di Desa Gemaf bukan hanya soal pemakaman yang hilang, tetapi juga ancaman terhadap rumah-rumah warga sepanjang pesisir. Ia mendesak IWIP segera melakukan evaluasi internal dan memperbaiki komitmen terhadap masyarakat lingkar tambang.
Dengan musim gelombang selatan yang semakin dekat, waktu untuk bertindak semakin sempit. Jika suara warga tetap diabaikan, jalan raya disebut-sebut akan menjadi panggung bagi mereka untuk memperjuangkan haknya.(Red)