Weda,TalentaNews.com – Proyek peningkatan jalan di Pulau Gebe yang seharusnya menghadirkan infrastruktur layak, justru menjelma menjadi ladang dugaan kebocoran anggaran. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui LHP Nomor 25/LHP/XIX.TER/12/2024 mengungkap kelebihan pembayaran jumbo Rp 1.668.755.314,40 pada pekerjaan jalan hotmix yang dikerjakan CV BJK.

Di lapangan, auditor BPK menemukan Lapis Fondasi Agregat Kelas B tidak memenuhi spesifikasi teknis. Material standar diduga diganti dengan campuran limestone, bahan yang tidak tercantum dalam dokumen teknis. Manipulasi material ini menyebabkan negara merugi hingga Rp 1,19 miliar hanya dari satu item pekerjaan.

Tak cukup sampai di situ, item Laston AC-WC juga dinyatakan tidak sesuai spesifikasi berdasarkan uji fisik 6 Oktober 2024. Ketidaksesuaian tersebut kembali menggerus uang negara lebih dari Rp 474 juta.

Totalnya, lebih dari Rp 1,6 miliar uang publik diduga menguap tanpa jejak, sementara warga Pulau Gebe terus menanti jalan yang kualitasnya masih jauh dari harapan.

Ketua LPP Tipikor Halteng, Fandi Rizky, bereaksi keras atas temuan itu. Ia menyoroti proyek peningkatan jalan tanah ke hotmix Pulau Gebe dengan nilai Rp 5.407.502.676,16 yang kualitasnya justru diragukan dan diduga menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 1,19 miliar.

“Ini bukan temuan kecil! Data BPK sudah sangat jelas. Kejati Malut jangan tutup mata, segera buka penyelidikan dan panggil semua pihak terkait!” tegas Fandi dengan suara meninggi.Selasa (2/12/2025)

Ia mendesak agar PPK, CV BJK, dan seluruh pihak terkait dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan material yang tak sesuai standar. Menurutnya, kerugian miliaran rupiah tidak boleh dibiarkan hilang tanpa proses hukum.

“Kalau temuan sebesar ini dibiarkan, sama saja memberi lampu hijau untuk penyimpangan berikutnya,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, CV BJK belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, sorotan publik kini tertuju pada Kejaksaan Tinggi Maluku Utara  apakah mereka akan bergerak cepat atau membiarkan dugaan kebocoran anggaran ini kembali menguap seperti aspal panas di terik Pulau Gebe.(Red/Tim)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *