
WEDA, TALENTANEWS.Com- Seorang perempuan berinisial NL, warga Kota Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, mengaku menjadi korban dugaan penipuan arisan daring yang dikelola oleh seorang ibu Bhayangkari bernama Asriyanti. Arisan tersebut mulai berjalan sejak 7 Februari 2025 dan dipromosikan melalui akun Facebook bernama Asriyanti Shoop.
NL mengaku bergabung secara sukarela setelah tertarik dengan unggahan promosi di media sosial. “Saya ikut sejak 7 Februari, tidak ada yang mengajak. Saya lihat di Facebook dan tertarik,” ungkapnya kepada media ini, Sabtu (9/8/2025).
Arisan tersebut diikuti 12 peserta, dengan iuran Rp1 juta per bulan. Penentuan pemenang dilakukan secara digital menggunakan aplikasi Lucky Wheel. NL mengaku telah enam kali menyetor iuran, dengan total Rp6 juta. Namun, setelah namanya keluar sebagai pemenang undian pada 8 Juni, uang yang dijanjikan tak kunjung diterimanya.
“Saya sudah menang undian, tapi uangnya tidak dikirim. Saya hubungi dia, tapi alasannya selalu karena sakit atau ada kendala. Sampai sekarang belum ada kepastian,” ujar NL.
Setoran terakhir dilakukan pada 28 Juni. Ia mengaku memiliki bukti berupa percakapan di inbox Facebook serta bukti transfer bank. Menurut NL, Asriyanti sempat berjanji akan menyelesaikan pembayaran sebelum 3 Agustus, namun hingga kini belum ada kejelasan.
Hingga saat ini, NL belum membawa kasus ini ke ranah hukum. Salah satu alasannya, karena Asriyanti merupakan istri seorang anggota kepolisian yang bertugas di Polres Halmahera Tengah. “Saya masih menimbang-nimbang. Tapi kalau tidak ada niat baik, saya akan lapor dan akan kawal sampai selesai,” tegasnya.
NL belum memastikan apakah seluruh peserta lain mengalami nasib serupa, namun ia menyebut telah melihat beberapa unggahan di media sosial dari anggota arisan lain yang juga mengeluhkan hal sama.
Pihak yang disebut belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan ini. Jika penyelesaian secara kekeluargaan tidak tercapai, kasus ini berpotensi bergulir ke proses hukum.
Editor: Redaksi
Penulis: Faisal Didi