
WEDA, Talentanews.com- Komitmen Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah dalam meningkatkan mutu pendidikan kembali tercoreng. Di balik gencarnya promosi program beasiswa, kuliah gratis, dan pelatihan guru, realisasi anggaran pendidikan justru menunjukkan wajah buram.Senin (14/7/2025)
Data resmi dari Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) hingga triwulan II tahun 2024 mengungkap bahwa sejumlah kegiatan di bidang pendidikan senilai total Rp931.650.000 tidak terserap sama sekali. Dana sebesar itu hanya tercatat di atas kertas tanpa implementasi nyata di lapangan.
Sedikitnya 14 kegiatan pendidikan-yang meliputi penyediaan peralatan kantor, rehabilitasi gedung sekolah, pengadaan perlengkapan belajar untuk SMP dan PAUD, serta pembangunan perpustakaan SMP-diketahui nihil realisasi hingga pertengahan tahun ini.
Salah satu auditor internal daerah yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa kegagalan ini bukan hanya masalah teknis, melainkan bisa mengindikasikan adanya pembiaran anggaran yang tidak mencerminkan prinsip efisiensi dan akuntabilitas publik.
Ironisnya, di saat yang sama, Pemkab Halmahera Tengah terus menggembar-gemborkan peningkatan kualitas guru lewat pendidikan lanjutan S2 dan pelatihan digital, serta menjalin kerja sama dengan berbagai universitas untuk program kuliah gratis bagi putra-putri daerah.
Dalam catatan SIPD, kegiatan pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor yang memiliki pagu anggaran Rp1,32 miliar pun baru terealisasi Rp720 juta. Artinya, masih ada sekitar Rp600 juta yang belum dicairkan hingga semester pertama 2024.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar mengenai kemampuan perencanaan dan pengawasan Dinas Pendidikan Halmahera Tengah, serta potensi penyalahgunaan wewenang oleh oknum kuasa pengguna anggaran.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Tengah belum memberikan tanggapan resmi atas temuan tersebut.
Penulis: Faisal Didi
Editor: Redaksi