JAKARTA – Ekonomi masyarakat desa merupakan fondasi utama kemajuan pembangunan indonesia, terutama Wilayah Indonesia Timur khususnya di Maluku Utara, dengan hadirnya Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD)

Olehnya itu. Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Taufik Madjid hadir mendampingi Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar bertemu delegasi International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Pertemuan singkat yang berlangsung di ruang kerja Gus Halim, keduanya sepakat untuk melanjutkan program yang selama ini sudah dilaksanakan di Indonesia Timur.

Awal program. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar telah meresmikan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) secara daring di Jakarta, Selasa (19/5/2020).

Program Kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD) ini menyasar desa-desa di wilayah timur khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Hadirnya Undang-Undang Desa dan Dana Desa di Indonesia telah menjadi kerangka kuat bagi program TEKAD, yang mengutamakan proses pembangunan dari bawah atau buttom up.

Kegiatan pendampingan dilakukan selama lima tahun terakhir ini. Yang bergerak di sektor Pertanian, Perikanan Tangkap, Budidaya perikanan dan Peternakan serta sektor lainnya.

“Meski ada transisi pemerintahan, kita jamin program IFAD akan jalan terus dan program IFAD ini termasuk salah satu hal yang sangat kita rekomendasikan di antara program-program penting lainnya. Ini harus dilanjutkan siapapun menteri yang akan melanjutkan posisi saya,” kata Gus Halim saat bertemu Direktur Asia-Pasific IFAD Rihanna di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Seperti diketahui, Indonesia akan menghadapi masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

Tentu saja hal ini akan diikuti dengan pergantian aktor-aktor kabinet yang membantu.

Demikian pula, seluruh Program IFAD yang telah dilaksanakan bersama Kemendes PDTT selama lima tahun terakhir dinilai penting untuk dilanjutkan.

Pasalnya. Ratusan masyarakat di perdesaan khususnya Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan telah terbantu melalui kerja sama ini.

Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid dampingi Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) serta jajarannya, rapat kelanjutan kerajasama program IFAD di ruang kerja Gus Halim bersama Audensi Direktur Asia Pasific IFAD (dok. hms/mugi)

Wujud nyata atas keberhasilan Program IFAD yang dilaksanakan bersama Kemendes PDTT. Di antaranya, untuk peningkatan SDM serta kesejahteraan warganya sehingga siap menghadapi perubahan iklim, pertumbuhan populasi global, dan fluktuasi harga pangan dan energi.

karena itu, IFAD sebagai lembaga donor juga tidak ingin jika kerja sama ini terputus dan selesai hanya dalam waktu 5 tahun. Pihaknya yakin jika dilanjutkan, kemajuan yang dirasakan masyarakat Indonesia Timur akan semakin besar sehingga pembangunan benar-benar merata tak hanya fokus pada titik tertentu.

“Saya sangat setuju dengan analisa bapak. Karena ini adalah program besar, program yang memberikan banyak insight untuk masyarakat jadi kalau tidak berlanjut justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari,” tutur Direktur Asia-Pasific IFAD Rihanna.

Sekadar informasi, pendampingan terhadap desa-desa di Indonesia Timur dilaksanakan di antaranya untuk menghapus kesenjangan juga kemiskinan. Oleh karena itu, Kemendes PDTT maupun IFAD secara serius mengusulkan perpanjangan kerja sama hingga 2027 ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).(fatiq)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *