

Weda, Talentanews – Isu pencemaran lingkungan kembali mencuat di Halmahera Timur. Setelah kerusakan ekologis yang terjadi di Sungai Sagea, kini Sungai Muria di Wasilei juga diduga mengalami pencemaran. Sejumlah perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Halmahera Timur, seperti IWIP di Lelilef, PRIVEN di Buli, ARA dan JAS di Wasilei, hingga yang terbaru PT STS di Maba Tengah, dinilai memberikan dampak serius terhadap kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat lokal.
Senator asal Maluku Utara, Hasby Yusuf, angkat bicara menanggapi kondisi tersebut. Ia menyoroti lemahnya pengawasan terhadap aktivitas pertambangan yang berpotensi merusak sumber daya alam dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.
“Setelah Sungai Sagea, kini Sungai Muria. Ini tidak bisa dibiarkan. Pemerintah daerah dan kita semua harus berdiri bersama rakyat. Kita harus pastikan rakyat kita makmur dan sejahtera dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki, bukan sebaliknya rakyat makin menderita dan miskin,” ujar Hasby Yusuf saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025).
Pernyataan tersebut mempertegas kekhawatiran publik bahwa alih-alih membawa kesejahteraan, keberadaan perusahaan-perusahaan tambang justru memperparah kerusakan lingkungan dan menggerus hak-hak dasar masyarakat, seperti akses terhadap air bersih dan lahan yang subur.
Senator Hasby juga menyerukan kepada pemerintah daerah untuk segera turun tangan, melakukan investigasi menyeluruh, dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terbukti merusak lingkungan. “Kita tidak anti-investasi, tetapi investasi harus berjalan seiring dengan keadilan ekologis dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.