WEDA, TalentaNews.com – Aroma ketamakan bisnis minyak kembali menyengat di Weda. Seorang pengusaha minyak berinisial JH diduga merampas bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah (mitan) milik warga. Aksi culas ini bukan hanya melukai hati masyarakat, tapi juga menelanjangi wajah bobrok bisnis energi di daerah.

Informasi yang dihimpun TalentaNews menyebutkan, JH nekat mengambil paksa mitan yang telah dibeli dan disimpan warga dengan alasan “urusan bisnis.”

“Minyak itu bukan miliknya, tapi dia datang ambil begitu saja,” ungkap salah satu warga dengan nada kesal.Senin (20/10/2025)

Tindakan pengusaha itu diduga kuat dilakukan dengan dalih penguasaan stok, padahal faktanya merugikan masyarakat kecil yang bergantung pada minyak tanah untuk kebutuhan dapur. Warga menilai ulah JH bukan sekadar pelanggaran etika, tapi perampokan terang-terangan atas hak rakyat kecil.

Parahnya lagi, minyak tanah bersubsidi yang seharusnya dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp6.000 per liter, malah dijual dengan harga Rp12.000 per liter untuk pengusaha JH.

“Harga naik dua kali lipat. Jadi torang ini kaya dirampas secara halus. Minyak subsidi rakyat dijual buat pengusaha,” pungkas seorang warga dengan nada geram.

Sementara itu, pihak kepolisian belum menunjukkan sikap tegas, membuat keresahan warga makin meluas. Masyarakat mendesak aparat tidak tutup mata terhadap praktik kotor ini dan menindak pengusaha yang memperkaya diri di atas penderitaan warga kecil.

“Kalau aparat diam, berarti mereka ikut melindungi kejahatan ekonomi seperti ini,” tegas seorang tokoh masyarakat Weda.

Kasus ini menyingkap kembali borok lama soal monopoli minyak di Weda, di mana segelintir pengusaha diduga memainkan distribusi hingga menguasai harga. Publik kini menunggu nyali aparat penegak hukum: berani menindak atau kembali tunduk pada kepentingan modal.(Tim/Red)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *