” Novi Rosmawati, 12 tahun lebih mengabdi, dicoret dari kelulusan PPPK.Posisinya justru ditempati honorer asal Halmahera Utara ” 

WEDA, Talentanews.com – Dugaan praktik kotor kembali mencoreng seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Halmahera Tengah. Nama salah satu tenaga honorer, Novi Rosmawati, yang telah mengabdi sejak 2013 hingga 2025, diduga sengaja digeser dan digantikan oleh nama honorer dari luar daerah.

Novi yang sehari-hari masih aktif berkantor di Kemenag Halteng mengaku terkejut ketika namanya tidak muncul dalam daftar kelulusan seleksi PPPK. Padahal, data dirinya sudah resmi masuk dalam database BKN.

“Saya honor sejak 2013 sampai sekarang, masih aktif berkantor, tapi dinyatakan tidak lolos seleksi,” tegas Novi dengan nada kecewa.

Keanehan makin nyata ketika dalam pengumuman, nama kelulusan justru muncul atas nama Ahmad Kofia, yang diketahui bukan honorer Kemenag Halteng, melainkan pegawai honorer Kemenag Halmahera Utara.

“Yang honor di Kemenag Halmahera Tengah hanya saya dan Marson Yulianus Badengo. Tapi yang dinyatakan lolos malah Ahmad Kofia. Ini jelas ada permainan kotor,” ungkap Novi.

Dugaan rekayasa ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin nama honorer aktif dengan masa pengabdian belasan tahun bisa dihapus dan diganti orang luar?

Novi mendesak pihak terkait agar segera mengusut manipulasi tersebut dan menegakkan keadilan sesuai aturan yang berlaku.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kemenag Halmahera Tengah maupun Panitia Seleksi PPPK belum memberikan klarifikasi resmi atas dugaan pemalsuan data yang mencoreng proses seleksi tersebut.

pewarta:Faisal Didi 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *