WEDA, Talentanews.com – Aktivitas pertambangan PT Anugerah Sukses Mining (ASM) di Pulau Gebe, Halmahera Tengah, Maluku Utara, kembali menyedot perhatian publik.
Baca Juga:
Sejumlah mobil dan alat berat didaratkan ke kawasan operasi perusahaan tersebut. Dugaan kuat, pendaratan itu berkaitan dengan rencana eksploitasi bijih nikel di pulau yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Gebe.
Seorang sumber yang enggan identitasnya diungkap mengungkapkan, langkah berani itu tidak mungkin berjalan tanpa sokongan dari pihak tertentu. “Pendaratan alat berat ini patut diduga disponsori pihak-pihak yang memiliki kuasa,” ujarnya.Jumat (12/9/2025)
Lebih jauh, aktivitas tersebut dinilai janggal. Manajemen PT ASM hingga kini disebut belum mengantongi dokumen resmi berupa Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari Kementerian ESDM. Berdasarkan data, untuk periode produksi 2024–2026, angka produksi perusahaan itu tercatat nol.
Baca Juga:
Selain itu, secara hukum, PT ASM masih berstatus berperkara di pengadilan dan belum memperoleh keputusan inkrah.
“Kami meminta Pemda Halmahera Tengah, DPRD, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, hingga aparat penegak hukum turun tangan menginvestigasi dan menghentikan segala aktivitas tersebut,” tegas sumber tersebut.
Ia menambahkan, jika praktik tambang tanpa izin ini dibiarkan, maka sulit untuk menepis dugaan adanya keterlibatan pejabat maupun aparat. “Para pelaku tidak akan berani mengambil risiko tanpa ada sokongan. Ini lebih mirip sindikat yang terorganisir,” bebernya.
Baca Juga:
Peringatan keras juga dilontarkan: jika aktivitas ilegal di Desa Umera, Pulau Gebe ini tidak segera ditindak, maka akan menjadi preseden buruk bagi dunia pertambangan di Maluku Utara. “Daerah ini bisa berubah menjadi surga tambang ilegal, dan kerusakan lingkungan tinggal menunggu waktu,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Talentanews.com masih berupaya memperoleh konfirmasi resmi dari pihak manajemen PT ASM terkait temuan ini.
Pewarta:Faisal Didi
Baca Juga:
