WEDA, TalentaNews.com – Warga di sejumlah desa di Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, tengah menghadapi krisis air bersih. Sudah lebih dari satu bulan terakhir, pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) nyaris tidak mengalir ke rumah-rumah warga.

Kondisi ini menimbulkan keluhan luas, terutama karena kualitas air yang mengalir pun dinilai buruk. Hal ini menjadi ironi tersendiri mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Halmahera Tengah tercatat mencapai Rp2,5 triliun.

Salah satu warga Desa Fidi Jaya, Ruslan Adam, mengungkapkan bahwa suplai air bersih ke rumahnya tidak menentu dan kualitas air sangat memprihatinkan.

“Beberapa bulan terakhir ini hanya mengalir di waktu tertentu, itupun kualitas airnya buruk,” ujarnya kepada Talentanews.com.Selasa (10/6/2025)

Ruslan juga menyoroti besarnya anggaran daerah yang belum sejalan dengan pelayanan dasar masyarakat.

“Padahal APBD daerah mencapai Rp2,5 triliun, tapi pelayanan air bersih masih jauh dari layak,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Halmahera Tengah, Agussalim Elake, menjelaskan bahwa gangguan distribusi air disebabkan oleh kerusakan pada mesin pompa air.

“Air sering mati karena ada gangguan mesin pompa. Saat ini sedang dalam proses perbaikan. Kami harap dalam waktu dekat distribusi air bisa kembali normal,” katanya.

Warga berharap perbaikan segera rampung dan pelayanan air bersih dapat kembali berjalan lancar demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penulis: Faisal Didi/Red

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *