
Weda,Talentanews.com.Proyek Rumah Layak Huni (RLH) dan penyediaan air bersih yang tersebar di wilayah Halmahera Tengah, Maluku Utara, kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, meski anggaran proyek telah dicairkan 100 persen sejak tahun 2023, hingga kini proyek tersebut belum juga rampung.
Akademisi Universitas Bumi Hijrah, Isra Muksin, angkat bicara terkait mandeknya proyek tersebut. Ia menilai DPRD Halmahera Tengah telah gagal memaksimalkan fungsi pengawasan, khususnya oleh komisi yang membidangi pembangunan.
“Jika DPRD Halmahera Tengah hanya diam, maka kinerja legislatif layak dipertanyakan publik,” kata Isra, Rabu (23/4/2025).
Ia bahkan menuding bahwa ada kemungkinan para anggota dewan enggan bertindak karena takut kepada kepala dinas, kontraktor, bahkan Bupati.
“Jangan-jangan DPRD takut kepada kepala dinas, kontraktor, dan juga Bupati,” tambahnya.
Isra mendesak DPRD untuk segera memanggil dinas terkait guna mengevaluasi progres proyek yang dinilai lambat tersebut. Ia menekankan bahwa rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus segera dipenuhi.
“DPRD harus mengambil langkah konkret dengan memanggil dinas terkait untuk evaluasi. Proyek ini menyangkut hajat hidup masyarakat,” tegasnya.
Tak hanya itu, Isra juga menegaskan agar hasil temuan Panitia Khusus (Pansus) DPRD yang mengindikasikan adanya kejanggalan dalam pelaksanaan proyek harus segera diserahkan ke aparat penegak hukum.
“Hasil temuan Pansus yang menyangkut proyek bermasalah wajib diserahkan ke pihak berwenang,” pungkasnya.